Antara “P” dengan “Kerang Kuning”

Posted: July 4, 2011 in Uncategorized

Menindaklanjuti tulisannya Mas Triyanto, hari ini(4 Juli 2011) saya sempatkan untuk mengisi tangki si P180. Sengaja, buat menambahkan stok artikel…, heheheh.. :D. Ini dia gambarnya (biar ga dibilang “hoax”)

produk "dalam negeri"?

gambar diambil pada hari yang sama, beda menit...

Sebetulnya, perubahan harga Shell Super dan Pertamax sudah saya lihat pada 1 Juli 2011, sayangnya tidak sempat ambil gambarnya. Perubahan harga yang seperti dipaparkan Mas Tri(produk luar lebih murah dibanding produk dalam negeri), sepertinya sudah beberapa kali terjadi. Saya tidak ingat berapa kali terjadinya dan seingat saya selisih harganya tidak terpaut jauh (50-100 rupiah). Namun kali ini selisihnya cukup lumayan. Yaah.. memang, kalau hanya membeli 1-5 liter tidak terlalu terasa. Selisih harga tersebut baru terasa jika pengguna R4 atau R2 dengan kapasitas tangki yang besar (>10 liter) mengisi sampai full.

Yang membuat saya heran, ko’ produk anak bangsa lebih mahal dari yang impor? Berhubung saya bukan dari fakultas yang mengerti ilmu kimia dan mineral, analisa lebih lanjut tidak saya adakan. Khawatir salah, malah nanti berakhir di bui.

Eh.., tapi kalau diperhatikan… kenapa harga solar punya Shell lebih mahal, ya?? Ada yang tahu??

Comments
  1. bukti kongkrit. Mangtab 🙂

    • kmphlynx says:

      tapi sayang, mas…
      hapeku ga iso munculin tanggal di hasil jepretannya… jadi kurang “joss!!”
      maklum, hape jadul punyanya :shy: :mrgreen:

  2. ipanase says:

    kita untung, bangsa untung ( hahahaha )
    kita buntung, pertamina buntung juga ( kagak laku )

  3. bledug balap says:

    piye karepe per tami nhaa…??

    vote to kerang kuning…..meski harga sama…..

  4. bledug balap says:

    piye jallll…???

  5. srigala says:

    mampir 🙂

  6. Sayang dibali gakada kerang kuning

Leave a comment